Festival Anyaman “GEMA BUANA” di Kelurahan Mengkatip

Sabtu, 06 Januari 2024 – PT. Adaro Indonesia bersama PT. Saptaindra Sejati dan PT BUMA serta Pemerintah setempat tahun ini kembali menyelenggarakan festival anyaman. Kegiatan ini merupakan salah satu program PT. Adaro Indonesia, PT. Saptaindra Sejati dan PT. BUMA bersama pemerintah setempat untuk memajukan UMKM khususnya pada pelestarian budaya lokal yang ada di Kabupaten Barito Selatan, salah satunya Kecamatan Dusun Hilir dan Kecamatan Jenamas.

Festival yang digelar tahun ini mengusung tema “GEMA BUANA” yang artinya Generasi Muda Berbakat, Budaya Anyaman Hebat, UMKM Bermartabat sebagai ajang pelestarian budaya menganyam di Kabupaten Barito Selatan.

Menganyam merupakan salah satu kerajinan tangan yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia terutama di pedesaan. Pembuatan seni anyam ini merupakan kegiatan turun temurun yang saat ini juga dijadikan sebagai penggerak ekonomi Indonesia. Seni anyaman merupakan kegiatan tindih-menindih dan silang menyilang hingga membentuk suatu benda yang indah dan menarik. Bahan-bahan yang dipakai untuk anyaman pun cukup beragam, seperti bilah atau lembaran-lembaran yang dapat berupa bambu, daun pandan, janur, rotan, hingga kulit binatang.

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Bapak Dodik Bekti Kriswanto, A. Md menyampaikan bahwa anyaman rotan dan purun merupakan suatu kerajinan tangan khas lokal dan budaya yang ada di daerah Kabupaten Barito Selatan. Sebagai masyarakat yang peduli dengan kebudayaan anyaman rotan dan purun, maka kita semua mempunyai tanggung jawab bersama untuk melestarikan dan mengembangkan salah satu budaya yang ada di Kalimantan Tengah. Harapannya dari kegiatan ini semoga dapat menambah pengetahuan serta pengalaman yang lebih luas serta lebih inovatif lagi terlebih khususnya bagi para kaum ibu – ibu pengrajin anyaman.

Ibu Yuri Budhi Sujalmi, M.S dari PT. Adaro menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Barito Selatan salah satunya di Kelurahan Mengkatip. Beliau menambahkan target selanjutnya kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan di kecamatan tapi juga dapat menjadi agenda di tingkat provinsi hingga nasional.

Dalam sambutannya Camat Dusun Hilir yang disampaikan oleh Bapak Johardi mengucapkan terima kasih kepada PT. Adaro Indonesia, PT. Saptraindra Sejati, dan PT. BUMA yang telah mengadakan kegiatan ini serta kepada Panitia Pelaksana yang sudah bekerja keras demi lancarnya kegiatan hari ini. Beliau menambahkan bahwa Pemerintah Kecamatan Dusun Hilir sangat mendukung penuh kegiatan ini serta akan terus berusaha mempertahankan budaya anyaman ini sehingga tidak hilang ditinggal zaman yang semakin maju ini. Beliau berharap dengan adanya festival anyaman ini dapat meningkatkan minat generasi yang akan datang tentang budaya lokal yang ada di Kecamatan Dusun Hilir, karena hasil anyaman ini sudah diminati sampai ke mancanegara dengan daya jual yang lebih tinggi sehingga diharapkan untuk generasi yang akan datang dapat terus melestarikan budaya lokal tersebut.

Di Kelurahan Mengkatip sendiri festival ini bukan yang pertama kali dilaksanakan, ini merupakan tahun kedua kegiatan ini dilakukan. Untuk tahun ini ada sebanyak 5 (lima) kelompok yang ikut serta sebagai peserta yang terdiri dari 5 (lima) orang dalam 1 (satu) kelompok. Ada 2 (dua) jenis kerajinan anyaman yang dilombakan untuk tahun ini, yaitu dari bahan rotan dan purun. Terdapat 3 (tiga) kelompok pengrajin anyaman dari bahan rotan dan sisanya dari bahan purun.

Festival menganyam ini tentu mempunyai daya tarik tersendiri dimata masyarakat, karena selain sebagai wahana hiburan/pesta rakyat tentu juga menjadi nilai positif untuk dapat mengembangkan kreatifitas anyaman tersebut yang dapat membuka peluang pendapatan bagi ekonomi keluarga serta menjadikan peluang untuk terus menerus menciptakan usaha ekonomi kreatif dilingkungan keluarga. Maka dengan itu, sebagai masyarakat yang peduli dengan kebudayaan anyaman rotan dan purun, kita semua memiliki peranan yang sangat besar dalam melestarikan dan mengembangkan budaya anyaman tersebut. Untuk itu, perlu peran serta dari pemerintah dan masyarakat serta semua pihak terkait yang dapat mendorong nilai – nilai kreatifitas serta inovasi dan membuka peluang ekonomi kreatif seperti kegiatan festival ini yang dapat diselenggarakan tidak hanya ditingkat kecamatan saja tapi sampai tingkat nasional.