Pemkab Barsel Bersama Kementerian KKP dan FAO Melepasliarkan Arwana Red Banjar di Danau Malawen

KECAMATAN DUSUN HILIR – MENGKATIP – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan FAO Indonesia, melepasliarkan salah satu spesies langka yakni ikan Arwana Red Banjar di Danau Malawen Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis 30 Mei 2024.

Dihadiri oleh Pimpinan FAO Indonesia Bapak Rajendra Aryal, Global Environment Facility Operation Focal Foint selaku donor Bapak Eko Nugroho, Asisten for program Dr. Ageng Heriyanto, Sekretaris Biro Hukum Bidang Luar Negeri Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sitti Hamdyiah, Perwakilan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Pontianak Eko Sambodo, National Project Coordinator Proyek Ifish Tri Hamdanari, National Project Manager Proyek Ifish Sudarsono, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Tengah Diwakili oleh H. Arif Rahman Fauzi, Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Selatan Eddy Purwanto, Kapolres Barito Selatan AKBP Asep Bangbang Saputra, Plh. Kajari Barsel Ujang Sutisna, yang mewakili Dandim 1012 Buntok, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Ida Safitri dan sejumlah Kepala Dinas lainnya.

Acara pembukaan ceremony dilaksanakan di kawasan wisata Danau Sanggu. Kemudian usai acara ceremony dilanjutkan dengan naik kapal susur sungai kurang lebih 30 menit menuju Danau Malawen untuk melakukan pelepasliaran Arwana Red Banjar tersebut.

Pj. Barito Selatan H. Deddy Winarwan melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Selatan Eddy Purwanto mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada FAO Indonasia dan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI serta seluruh jajaran yang terlibat. Dimana diketahui bersama hari ini kita berhasil melepasliarkan salah satu spesies langkah yaitu ikan Arwana Red Banjar, yang mana setelah kami telusuri ini dinyatakan punah di Barito sejak tahun 1997 yang lalu atau kurang lebih 31 tahun.

“Alhamdulillah melalui berbagai proses yang cukup panjang dan hari ini telah dilakukan pelepasliaran di Danau Malawen Desa Sanggu Kecamatan Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah. Kami berharap kegiatan ini tetap berlanjut. Kalaupun pemerintah daerah ke depan diwajibkan mempertahankan atau menindaklanjuti kegiatan ini, Insya Allah kami akan melanjutkan program ini. Dan ini merupakan hal yang luar biasa dimana spesies langka atau spesies dinyatakan punah di Barito Selatan tiba-tiba muncul kembali. Apresiasi yang tinggi kepada rekan-rekan Dinas Perikanan. Pemkab Barito Selatan akan mendukung terutama dalam proses pendanaan untuk kegiatan lanjutan”, ujar Sekda.

Ditambahkan Eddy, kami berterima kasih sekali lagi kepada Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian KKP dan FAO serta organisasi lainnya, atas kegiatan ini. Mudah-mudahan ikan arwana red Banjar ini setelah melalui perkembangbiakan bisa berubah namanya menjadi ikan Arwana Red Barito. Mudah-mudahan itu menjadi spesies kebanggaan Barito Selatan.

Ikan Arwana Red Banjar tersebut yang dilepasliarkan sebanyak 10 ekor indukan, yang diharapkan nantinya bisa berkembangbiak. Untuk sementara ini pelepasliaran di dalam jaring di danau Malawen terlebih dahulu, selama setahun dibiarkan di situ biar supaya menjadi liar, baru kemudian dilepasliarkan ke alam bebas.

Sementara itu Pimpinan FAO Indonesia Rajendra Aryal mengatakan, pertama kami menyampaikan terima kasih atas upaya bersama dari Pemerintah Daerah atau Kabupaten Barito Selatan yang dipimpin oleh Bupati melalui Sekda yang telah mengerahkan kerjasama yang erat di semua SKPD yang ada dan itu adalah hal yang sangat penting momen yang bersejarah.

“Apabila kita upaya bersama itu menjadi salah satu tonggak untuk konservasi Arwana. Karena Arwana sekarang ini sudah mendekati punah. Nah disitu Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan FAO berupaya bersama. Sekarang kita bisa melihat bagaimana Arwana itu di konservasi. Itu yang dunia harapkan dari kerjasama project ini, dan ini pencapaian yang luar biasa. Karena sudah didukung oleh Kementerian KKP Republik Indonesia, yang sudah mendorong dorong kita bersama dengan seluruh SKPD di Barito Selatan dan juga beberapa Provinsi daerah lain”, ujar Rajendra pria kebangsaan Nefal ini. (Sap)