BOSF Mawas kembali mengadakan kegiatan mengenai Rencana Penaggulangan Bencana dan Kewaspadaan Sejak Dini dan Akan Datang yang dilaksankan di Aula Kelurahan Mengkatip. Kamis (21/12/23).
Dalam kegiatan ini Agung, Mg dari BPBD Kabupaten Barito Selatan menyampaikan dampak lingkungan bagi manusia yaitu dapat menganggu kegiatan belajar mengajar serta kegiatan sosial lainnya.
Dewi Kartika Sari, AMK dari Puskesmas Mengkatip menambahkan untuk dampak yang dialami dari sisi kesehatan masyarakat yaitu dapat mengganggu kesehatan pernafasan (ISPA) yang dialami oleh sebagian besar kelompok anak-anak dan warga lanjut usia, penyakit menular saat banjir seperti diare yang diakibatkan oleh makanan yang terkontaminasi atau mengandung bakteri, virus atau parasit, gangguan jiwa, kekurangan gizi (gizi buruk), penyakit kulit,hingga kematian.
Doddy Aprianto dari BOSF Mawas menyampaikan materi mengenai pendidikan. Mengapa pendidikan ini dimasukkan dalam pembahasan ini? Karena dari tingkat pendidikan kita bisa menentukan tingkat bahaya dan bagaimana cara menanggulangi masalah tersebut yang disesuaikan dengan tingkatan pendidikannya.
Dalam program peringatan dini/kesiapsiagaan untuk bencana alam dari BOSF Mawas dijelaskan mengenai pentingnya mengetahui data penduduk dan pekerjaan untuk perencanaan atau strategi untuk pencegahan bencana alam secara dini. Hal ini perlu dilakukan untuk mengambil tindakan cepat dan tepat dalam rangka mengurangi resiko terkena bencana serta mempersiapkan tindakan tanggap darurat dari masyarakat untuk masyarakat, hal ini harus dilakukan agar berjalan efektif. Sistem peringatan dini harus dikelola secara terpadu, insklusif dan partisipatif.
Persiapan yang harus dilakukan jika suatu saat terjadi bencana alam yaitu dengan menentukan titik kumpul per RT, jalan untuk evakuasi per RT serta alat transport untuk evakuasi. Peringatan sejak dini dilakukan dengan melakukan pemantauan dan deteksi ancaman oleh masyarakat secara rutin.