Selasa (05/12/23) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Mengkatip Kecamatan Dusun Hilir Kabupaten Barito Selatan menggelar Lokakarya Mini Lintas Sektor Triwulan IV bertempat di Aula Kantor Kecamatan Dusun Hilir dengan tema “Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju”. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakapolsek Dusun Hilir IPDA Richardo, Anggota Danramil Dusun Hilir Sertu Sukandar, Kepala Desa, Kader, Bidan Se-Kecamatan Dusun Hilir dan dipimpin oleh Sekretaris Camat Achmad Mutahir, S.AP., M.M sekaligus membuka acara pada kegiatan tersebut dan menghadirkan narasumber yaitu drg. Daryomo Sukiastono selaku Kepala Dinas Kesehatan Kab. Barito Selatan dan Mispul Hadi selaku Kepala Puskesmas Mengkatip.
Pada kesempatan ini drg. Daryomo Sukiastono menyampaikan sesuai dengan fokus pembahasan Lokmin terkait dengan stunting yaitu ada 5 pilar pencegahan stunting, 8 aksi stunting, program-program penanggulangan stunting dan program cara untuk mencegah stunting. Program kegiatan stunting desa terdiri dari pengelolaan advokasi konvergensi pecegahan stunting, sindrom gawat nafas (RDS), konseling gizi, peningkatan kapasitas dan pemberian insentif untuk KPM, kader posyandu, peningkatan layanan kesehatan untuk ibu dan anak, peningkatan akses ibu hamil dan menyusui serta balita terhadap jaminan kesehatan, pemberian fasilitas air bersih dan sanitasi, penyediaan makanan sehat dan bergizi untuk ibu hamil, balita dan anak sekolah, pencegahan perkawinan anak sejak dini dan pendidikan tentang pengasuh anak melalui PAUD.
Untuk mencegah terjadinya stunting desa ada beberapa program desa untuk penurunan stunting yaitu program pemberian makanan tambahan untuk anak balita dan resiko stunting, pelatihan pembuatan menu makanan bergizi untuk ibu hamil dan anak balita, kampanye penyadaran tentang stunting di masyarakat, peningkatan akses terhadap sumber air bersih dan sanitasi yang baik dan 1.000 HPK yaitu fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270) hari sampai dengan anak berusia 2 tahun (730) hari.
Mispul Hadi menyampaikan untuk mengetahui anak terkena stunting maka dilakukan sweefing (mengetahui tingkat pertumbuhan anak secara berkala) maka kegiatan yang dilakukan berupa pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan, ukur lingkar kepala dan edukasi tentang kesehatan pada bayi balita juga turut disampaikan. Selain itu Kepala Puskesmas juga menyampaikan Desa Mahajandau terdapat 58 balita, jumlah stunting 14 orang dan presentasi stuntingnya 24,1%, tingkatkan pemberian makanan tambahan (PMT), dan imunisasi masih ada yang belum lengkap.
Nakes (Tenaga Kesehatan) Puskesmas Mengkatip memberikan kritik agar para kader dan bidan tentang pelayanan yang diberikan kepada anak dengan saran agar lebih ditingkatkan lagi pelayanannya seperti dimonitor secara rutin untuk mendeteksi bila ada kecurigaan terindikasi stunting pada anak.