Jum’at, 01 Desember 2023 – BOSF Mawas melaksanakan kegiatan FGD pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap bencana karlahut dan banjir, melalui pendekatan sketsa desa rawan bencana, matrik kerawanan bencana dan jalur adaptasi di Kelurahan Mengkatip.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sahriyanto, A.Md.Kep Selaku Kasubag Umum dan Kepegawaian Kec. Dusun Hilir, AIPDA M. Ramli. N Selaku PS Kanit Reskrim Polsek Dusun Hilir, Pratu Martinus Mikijen (Anggota Koramil), Perwakilan ASN, Guru, Tenaga Kesehatan, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Kelompok Perikanan, Kelompok Reforestasi, Kelompok RPK serta Kelompok USP. Kegiatan ini juga dipimpin oleh Yong Cifat Desprianto, S.Pd Selaku Lurah Mengkatip.
Dalam kegiatan ini para peserta diajarkan dan dilatih untuk melakukan diskusi/kelompok dalam pembuatan gambaran peta resiko bahaya pada titik rawan bencana baik saat musim kemarau maupun musim penghujan. Memberikan informasi berupa gambaran matrik kerentanan jika terdapat potensi untuk menentukan apakah bahaya (baik bahaya alam maupun bahaya buatan) serta memikirkan jalur adaptasi dalam pengambilan keputusan baik saat ini maupun masa yang akan datang apabila bencana itu terjadi. Selanjutnya masing-masing kelompok melakukan presentasi untuk menyampaikan hasil dari pembuatan peta resiko bahaya, matrik kerentanan dan solusi untuk masalah yang akan terjadi nantinya.
Dalam presentasi dan diskusi kelompok ditemukan ada beberapa titik-titik rawan kebakaran dan tempat-tempat dimana yang berpotensi untuk dapat dikembangkan menjadi seperti lahan pertanian, perikanan (kolam ikan/beje) dll.
Dr. Renhart Jemi, S.Hut., M.P sebagai pemateri dari BOSF MAWAS menyampaikan harapan untuk kedepannya studi ini dapat berlanjut, agar apa yang dipelajari hari ini menjadi langkah awal untuk membantu masyarakat dalam melakukan peningkatan perekonomian masyarakat serta dapat mengantisipasi terjadinya bencana di Kecamatan Dusun Hilir khususnya di Kelurahan Mengkatip.
Eko Hermansyah, S.STP.,M.M selaku Camat Dusun Hilir juga menyampaikan niatnya dalam membangun Dusun Hilir lebih baik dalam segala Aspek sehingga masukan dan FGD seperti ini sangat diperlukan. Tidak ada yang instan, tidak ada pelaksanaan tanpa teori, tidak ada monev tanpa perencanaan. Dan yang paling penting adalah niat untuk kemaslahatan umat bukan untuk kepentingan pribadi dan golongan.