Buntok, 24 Maret 2025 – Dalam upaya mengantisipasi dampak banjir yang melanda beberapa desa di Kecamatan Dusun Hilir, Pemerintah Kecamatan Dusun Hilir diwakili oleh Kasi Kesra Uria Telo Amino, S.Pt bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Selatan menggelar rapat koordinasi pada Senin, 24 Maret 2025, di Kantor BPBD Kabupaten Barito Selatan.
Rapat ini dipimpin oleh Kepala Pelaksana BPBD dan dihadiri oleh perwakilan Kecamatan Dusun Hilir yang diwakili oleh Kasi Kesra, Uria Telo Amino, S.Pt serta tim teknis yang terlibat dalam penanggulangan bencana. Pembahasan utama dalam rapat ini adalah kondisi banjir yang masih dalam kategori normal, namun enam desa telah masuk dalam level siaga, yakni Desa Sungai Jaya, Dusun Panungkuh (anak Desa Lehai), Desa Batampang, Desa Batilap, Desa Mahajandau, dan Dusun Muara Puning.
Dalam rapat tersebut, disepakati beberapa langkah tindak lanjut, antara lain:
1. Pemantauan intensif terhadap desa-desa yang terdampak banjir, khususnya yang masuk dalam level siaga.
2. Pelaporan harian dari masing-masing desa mengenai perkembangan kondisi banjir dengan format yang telah disediakan oleh Kecamatan Dusun Hilir.
3. Penggunaan data lapangan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan untuk penetapan status siaga darurat bencana.
4. Kondisi terkini di beberapa desa terdampak, seperti:
Desa Batampang: 66 rumah terdampak dengan debit air naik hingga 1 meter.
Desa Mahajandau: Terendam sejak Oktober 2024 hingga Maret 2025, dengan air naik 80 cm dan diperkirakan bertahan hingga April-Mei 2025.
Dusun Panungkuh: Ketinggian air sudah mencapai 2 meter.
Desa Sungai Jaya: Ketinggian air naik 70 cm dengan 9 rumah terdampak.
Rapat ini menegaskan pentingnya kesiapsiagaan seluruh pihak dalam menghadapi potensi kenaikan debit air Sungai Barito, terutama saat curah hujan tinggi. Kecamatan Dusun Hilir bersama BPBD akan terus berkoordinasi dalam upaya mitigasi dan bantuan bagi warga terdampak.
Dengan adanya koordinasi yang baik, diharapkan penanganan banjir di Kecamatan Dusun Hilir dapat berjalan lebih optimal, sehingga dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir.