Buntok, 6 Februari 2025 – Langit siang itu terasa berbeda di Barito Selatan. Seakan turut merasakan suasana, awan putih berarak perlahan, menyelimuti aula Kantor Bappeda yang dipenuhi wajah-wajah haru. Acara perpisahan dan akhir masa jabatan Penjabat (Pj) Bupati Barito Selatan beserta Ketua TP PKK/Bunda PAUD bukan sekadar seremoni, melainkan momentum mengingat kembali perjalanan penuh perjuangan.
Di tengah deretan undangan yang hadir, Camat Dusun Hilir tampak berdiri tegap. Namun, di balik keteguhan itu, tersimpan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Dengan suara bergetar, ia menyampaikan rasa hormat dan apresiasi mendalam. “Beliau bukan hanya pemimpin, tetapi pengayom, seorang yang mengabdikan diri tanpa pamrih. Hari ini, kita bukan hanya melepas seorang pemimpin, tetapi juga seorang sahabat bagi rakyat,” ujarnya.
Ingatan tentang sosok yang selalu hadir di tengah masyarakat begitu kuat. Pj. Bupati dikenal sebagai pemimpin yang tak segan turun langsung ke Desa-desa, menembus jalan berlumpur, menyusuri gang-gang sempit, mendengar keluhan warga tanpa jarak. “Beliau mengajarkan bahwa kepemimpinan bukan tentang jabatan, tetapi tentang pengabdian. Tentang bagaimana seorang pemimpin hadir bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani,” lanjut Camat Dusun Hilir dengan mata berkaca-kaca.
Tak hanya itu, Ketua TP PKK/Bunda PAUD juga meninggalkan jejak yang dalam. Program-programnya telah menyentuh hati banyak ibu dan anak-anak di desa-desa terpencil. “Beliau adalah sosok ibu bagi masyarakat, yang dengan sabar dan penuh cinta membimbing perempuan dan anak-anak untuk meraih kehidupan yang lebih baik,” tambahnya.
Momen semakin mengharukan ketika video perjalanan kepemimpinan mereka ditayangkan. Gambar-gambar perjuangan di pedalaman, senyum anak-anak yang terbantu, serta kebersamaan dengan masyarakat membuat banyak hadirin tak kuasa menahan air mata.
Namun, di balik kesedihan perpisahan ini, ada sebuah pesan yang menggema di hati setiap orang yang hadir. Bahwa perjuangan tak boleh berhenti di sini. Bahwa semangat membangun yang telah diwariskan harus terus menyala.
Dengan suara lantang namun penuh emosi, Camat Dusun Hilir menyampaikan harapannya, “Kita boleh menangis hari ini, tetapi besok kita harus bangkit, Kita lanjutkan perjuangan ini, Kita bangun Barito Selatan dengan semangat yang sama seperti yang beliau ajarkan kepada kita. Karena perubahan tidak datang dari seorang pemimpin saja, tetapi dari kita semua yang berani bertindak”
Tepuk tangan bergemuruh, bukan sekadar penghormatan, tetapi janji bersama untuk meneruskan perjuangan. Acara pun berakhir, tetapi semangat membangun yang ditinggalkan oleh Pj. Bupati dan Ketua TP PKK/Bunda PAUD akan terus hidup dalam jiwa masyarakat Barito Selatan.